Jumat, 23 Oktober 2009

sang nasionalis

ini novel karya HENDRA DAMANIK barang siapa yang akan menjiplak ataupun mengatasnamakan karya ini untuk di buat menjadi uang tolong tanamkan rasa keberanian mengkontak saya hp 081364694200 ataupun alamat saya perum bukit indah b.aji blok A1 no.19 batam......kepri ataupun lorong 24 BDB n0 67 p.siantar ,sumut



SANG NASIONALIS




BAB 1

waktu telah menunjukkan jam 2 pagi,kesunyian malam ini telah menawarkan manusia ngantuk yang sangat dalam.terlihat hujan akan membasahi bumi menambah perumahan ini menjadi seperti hutan di tengah kota.perumahan yang penghuninya adalah para jutawan,orang-orang yang penting di negara ini yang pasti mereka ini adalah para raja-raja kecil yang sangat membosankan.securiti hanya mampu berteduh di pos-pos tanpa ada melakukan ronda karena hujan seketika menumpahkan segala amarahnya.terlihat rumah-rumah mewah dari luar seperti istana dengan lampu-lampu yang terang seperti bintang bergantungan pasrah terombang ambing di terpa dasyhatnya angin.tetapi tidak bagi ketiga sosok yang dari setengah 5 sore ngumpet di selokan perumahan menunggu saatnya beraksi.mereka adalah kumpulan maling yang terkenal sangat kejam,nekat dan sangat brutal bahkan di kepolisian mereka di b eri gelar tiga serangkai merah."paung,apakah kita sudah bisa beraksi" tanya komeng kpd bosnya".''tunggu dulu sahabat kita tunggu waktu para securiti menyelesaikan ronda lalu kita siap berpesta tapi aku mohon kepada kalian agar jangan gegabah ataupun lengah,bisa kamu dengar itu sudrajat"jawab marpaung.terlihat pemuda yang lebih muda dari ketiga hanya mampu menggelengkan kepala,mendengar penjelasan bosnya.seiring waktu,akhirnya mereka keluar dari persembunyiannya,mereka menuju ke sebuah rumah yang sangat besar yang memiliki pagar yang sangat tinggi dan pastinya rumah ini akan menyediakan apa tujuan mereka.bermodalkan senjata pistol yang terselip di pinggang dan sejenis benda tajam mereka satu persatu saling bahu membahu melompati pagar lalu mereka mengendap-ngendap menuju taman sekejap saja dengan lihainya komeng telah mampu mencongkel jendela sedangkan sudrajat di belakang mengamati situasi setelah beberapa menit tak ada gerakan di dalam rumah mereka satu persatu memasuki rumah dengan sangat hati-hati."bos bisa-bisa ini pendapatan kita setahun,akuakan bawa anakku ke ancol sesuai keinginannya"bisik komeng pada bosnya."terus konsen"bentak paung."rumah ini sangat mewah terlihat ruang tamunya aja seperti istana,semuanya serba luar negeri sungguh sangat mewah tetapi kita hanya membutuhkan uang dan perhiasan,segera kalian berpencar kita bertemu di sini 10 menit"perintah bosnya.dengan langkah yang sangat hati-hati mereka pun berpencar mencari sesuatu yang tak perlu membanting tulang lagi .komeng dengan lihainya memporakporandakan lemari hias yang ada di ruang tamu,seketika saja matanya terbelalak menatap apa yang ada di tangannya,kalung di tambah dengan beberapa emas yang pasti harganya mencakup lebih dari ratusan juta dengan cepat dia memasukinya ke dalam tas rangsel yang sengaja di bawanya seketika itu juga sudrajat sudah di tempat apa yang telah mereka sepakati dengan dengan bahagia yang tak pernah dia rasakan sebagai anak haram dan 20 tahun hidupnya sebagai pengamen yang tak mengenal orangtuanya dengan tasnya yang penuh dengan uang tunai dan terlihat juga dengan paung dengan senyum yang mempesonakan bahwa janjinya kepada anaknya untuk memberi sekolah yang berskala internasional telah di depan mata dengan perhiasan berupa permata ,giok ,cek kosong adalah mimpinya setelah apa yang telah di janjiklanhanya sebuah kebohongan kini hal itu akan terwujud dan begitu juga komeng telah tepat di depan mereka la;lu mereka bergerak meninggalkan rumah yang menjadi korban mereka dengan senyum dan harapan yang esokkan mereka

sudrajat dengan sigap telah menaiki tangga begitu juga dengan komeng dan paung mereka telah melompati pagar dan bergegas berlari ke sudut perumahan memanjati dinding-dinding yang tinggi dengan harapan dan senyum seindah mentari.tetapi lagkah mereka terhenti ketika mendengar suara denga keras dan cepet meneriaki mereka maling.'maling..............maling...............maling,,,,"teriak sekuriti yang mendapat giliran keliling perumahan.dengan cepat setelah aksi mereka telah di ketahui mereka dengan langkah seribu berlari dengan seribu angin.mereka berlari ke arah sungai dengan tak henti-hentinya berharap mereka luput dari kejaran para sekuriti tetapi sekuriti dengan jumlah lebih dari sepuluh terus menguntit mereka hingga fajar telah tiba mereka tak hentinya berlari menyusuri sungai,berlari terus ke hutan dan terus berlari berharap sebuah keajaiban kecil menaungi mereka hingga mereka merebahkan tubuh mereka yang lelah di tanah berharap sesuatu keajaiban kecil ,selamat dari kejaran para security.tetapi para sekuriti ini perlu di beri jempol mereka takputus asa mengejar dan terus mengejar bahkan kini mereka sudah dapat bantuan berupa beberapa polisi yang siapmembunuh para perampok itu.hingga pukul lima mereka kejar kejaran dengan sekuat tenaga dan saling bahu membahu membantu teman yg terjatuh merekka selalu berlari dengan semangat karena semua im[pian mereka akan terwujud tetapikini mereka sadar bahwa musuh yang siap membuyarkan segalamimpimereka semakin dekat karena mereka mendengar suara lolongan anjing yg menggonggong dengan ganasnya siap menerkam tubuh kurus mereka.paung berterioakdengan keras''b